1

dhcp.. Dynamic Host Configuration Protocol

Posted by gorila asem manis on 03.49 in , ,
hhhaaa,,, lagi lagi posting buat tuggas!!
hhehe,, jadii malu, positngan cuman buat tugas doang!!

aggi malay nge post yang laen siH!! hhehe

sebbebernya di postingan sebelumnya juja uda nge upload matteri ini siC!! cuman itu buat kelompok doang,, yang materinya tuh di zip dan berupa file text,,

tappi kali ini mu di bentangkan di post ajah,, mu menghamburkan lembaran blog!! hhehe
*di template yang ini gaga tau bisa pake readmore apa kagak yaH!!*
ni dah matterina!!
sebbelumnya,, kalu mu ngebaca materi ini secara gaul dan tak membosankan bisa donlot file flash nya

Dynamic Host Configuration Protocol

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP berfungsi untuk pengiriman secara cepat konfigurasi jaringan client. Ketika
mengkonfigurasi sistem client, administrator dapat memilih DHCP dan tidak harus
memasukkan IP address, netmask dan gateway atau DNS servers. Clien memperoleh
informasi dari server DHCP. DHCP juga berfungsi jika administrator ingin mengubah IP
address dalam jumlah yang banyak pada sistem. Administrator hanya perlu mengedit satu file
konfigurasi DHCP pada server untuk mengeset IP address baru daripada mengkonfigurasi
kembali semua sistem. Jika DNS server untuk sebuah organisasi yang nantinya akan
mengalami perubahan, perubahan dibuat pada server DHCP, dan tidak pada DHCP client.
Sekali jaringan dipasang pada client (atau di reboot pada client) perubahan akan terjadi.
Selain itu, jika sebuah laptof atau jenis mobile komputer yang lain dikonfigurasi untuk
DHCP, maka dapat dipindahkan dari kantor satu ke kantor lain tanpa menkonfigurasi kembali
selama masing-masing kantor memiliki server DHCP yang memungkinkan komputer tersebut
terhubung ke jaringan.

Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

[sunting] DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

konsep dhcp

Konsep DHCP yaitu melayani permintaan dari pada Clientnya, meminta IP untuk disebarkan ke client2 secara otomatis. >DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks....
Hal ini berlaku jika komputer tersebut menggunakan setting IP dengan DHCP atau di Windows mengaktifkan pilihan "Obtain IP Address Automatically" tau kan maksud gw..

Trus Jika terdapat sebuah DHCP Server dengan range IP 192.168.1.100 sampai dengan 192.168.10.200, maka setiap komputer yang terhubung pada jaringan tersebut dan mengaktifkan penggunaan DHCP, maka DHCP Server akan memberikan alamat IP pada range diatas yaitu antara 100 - 200. ngarti kan...

kalo pada jaringan tersebut terdapat sebuah komputer dengan IP Statik dan masih dalam range dari IP DHCP Server maka DHCP Server tidak akan menggunakan IP tersebut untuk diberikan kepada pengguna DHCP yang lain..

* IP Address berarti= network addres = Host address

PROSES DHCP :

1. Indentifikasi DHCP Server
2. MeminTa IP
3. Menerima IP
4. Memutuskan Untuk Menggunakan IP tersebut...


DHCP menggunakan konsep DHCP relay agent ( tak henti2 ) nyambung terus walaupun mati, DHCP relay agent adalah sebuah host yang melanjutkan paket DHCP antara
Client dan server. Relay agent digunakan untuk melanjutkan permintaan dan balasan
antara client dan server yang mereka tidak dalam physical subnet yang sama...


Konfigurasi DHCP
Database DHCP server diorganisasikan seperti pohon. Akar dari pohon adalah alamat pool untuk network alami, ranting-rantingnya dalah alamat pool subnetwork, dan daunnya secara manual mengikat client.
Subnetwork mewarisi parameter network dan client mewarisi subnetwork parameter. Oleh karena itu, kebanyakan parameter, seperti nama domain, harus di konfigurasi pada level tertinggi (network atau subnetwork) dari pohon.....pohon jambu, pohon beringin dan lain lain....



Kelemahan DHCP :

kelemahan DHCP ini diantaranya terhubungnya komputer yang tidak diinginkan masuk pada jaringan komputer. Sehingga komputer atau laptop yang tidak diinginkan tersebut dapat mengakses sumber daya yang ada pada jaringan.


untuk menghindari hal tersebut, setiap klient komputer yang ingin terhubung ke jaringan harus di identifikasi ke absahannya. dengan menerapkan MAC address yang dimiliki oleh setiap NIC, dapat diketahui keabsahan komputer tersebut. sehingga jika ada MAC address yang tidak tidak terdaftar di komputer DHCP server, maka komputer tersebut tidak dapat mengakses jaringan...

aiooo semangadH!!hhoho

1 Comments


hehe... pusing juga bacanya.... leh tanya ga om? klo ak mo bikin website tp dg server di komputer sendiri. gmn caranya biar ak dapet ip yg bs dipublikkan. settingannya gmn? ak pake corega dari speedy. intinya gmn caranya biar klo orang lain di dunia klo nulis ipku di alamat url langsung bs ngakses komputerku. ak pake xampp. thanks, sorry klo pertanyaannya agak ribet, ku ga tau istilah2nya yg bener...

Posting Komentar

Copyright © 2009 ::idup ittu asem manis:: All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.